
Cirebon, 4 September 2025 — Ketua Program Studi Hukum Tatanegara Islam (HTNI) Fakultas Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Mohamad Rana, M.H.I., memaparkan profil dan keunggulan Program Studi HTNI di hadapan para guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA/MA se-Wilayah III Cirebon dalam rangkaian kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Hukum yang digelar di Gedung Siber Lantai 8. Pada sesi sosialisasi ini, Dr. Rana menegaskan bahwa HTNI dirancang berbasis Outcome-Based Education (OBE) dengan capaian pembelajaran yang kuat pada keterampilan legal drafting, prosedur beracara (litigasi dan nonlitigasi), analisis kebijakan publik, digital governance, dan integrasi nilai-nilai keislaman dalam hukum tata negara.
“Kami ingin informasi ini sampai dengan utuh kepada Bapak/Ibu guru BK, sehingga dapat menjadi rujukan ketika merekomendasikan pilihan studi bagi siswa yang berminat pada bidang hukum tata negara berbasis nilai Islam,” ujar Dr. Rana.
Lebih jauh, Dr. Rana memaparkan kekhasan kurikulum HTNI yang integratif-multidisipliner: penguasaan teori dan asas HTN dan hukum Islam, kemampuan penalaran hukum positif serta istinbath, hingga implementasi kaidah-kaidah syariah pada isu ketatanegaraan kontemporer. Peta kompetensi lulusan ditopang oleh praktik legal drafting (perancangan peraturan perundang-undangan), simulasi persidangan dan advokasi kebijakan, klinik dokumen hukum publik, serta penguatan literasi digital dan etika teknologi.

“Profil lulusan kami diarahkan menjadi analis hukum pemerintahan, perancang peraturan perundang-undangan (legal drafter), staf ahli DPRD/eksekutif, aparatur penegak hukum/ASN di lembaga peradilan dan lembaga pemilu (KPU/Bawaslu), advokat/mediator, serta peneliti kebijakan,” jelasnya.
Sesi juga menekankan skema link and match HTNI dengan para mitra, antara lain lembaga peradilan, pemerintah daerah, kantor hukum, dan lembaga penyelenggara pemilu, melalui magang terstruktur, kuliah pakar, serta proyek berbasis kasus. Menurut Dr. Rana, jejaring tersebut penting agar mahasiswa mendapatkan eksposur nyata terhadap problem ketatanegaraan—dari sengketa pemilu, uji peraturan, hingga tata kelola pemerintahan berbasis data.
“Keunggulan HTNI bukan hanya pada fondasi keilmuan, tetapi juga kesiapan kerja melalui pengalaman praktik yang relevan,” tegasnya.
Sosialisasi yang dipandu secara interaktif ini diikuti dengan tanya jawab terkait peminatan siswa, peluang beasiswa, dan prospek karier lulusan. Para guru BK memberikan respons positif atas kejelasan peta kurikulum dan jalur karier, seraya menyatakan komitmen untuk merekomendasikan Program Studi HTNI kepada siswa yang memiliki ketertarikan pada bidang konstitusi, kebijakan publik, dan hukum Islam. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara yang dibuka oleh Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., serta didahului sambutan Dekan Fakultas Syariah, Dr. H. Edy Setyawan, Lc., M.A. Antusiasme peserta terlihat dari intensitas diskusi dan rencana tindak lanjut kolaborasi sekolah–kampus, termasuk kunjungan studi dan career talk tematik di sekolah.